Didalam proses pembelajaran bahasa indonesia seorang Guru SD dan Calon Guru SD harus menguasai materi khususnya dalam keterampilan berbahasa yang mempunyai beberapa aspek, blog ini akan memberikan penyajian mengenai aspek-aspek keterampilan berbahasa, semoga blog ini bermanfaat bagi semua
Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam pembeljaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dua kemampuan pertama merupakan kemampuan berbahasa yang tercakup dalam kemampuan orasi (oracy), sedangkan dua kemampuan kedua merupaakn kemampuan tercakup dalam kemampuan literasi (literacy). Kemampuan orasi merupakan kemampuan yang berkaitan dengan bahasa lisan, sednagkan kemampuan literasi berkaitan dengan bahasa tulis.
Kemampuan menyimak (orasi) dan kemampuan membaca (literacy), merupakan kemampuan yang termasuk kedalam kemampuan berbahasa yang siftanya reseptif, kemampuan berbicara (orasi) dan kemampuan menulis (literasi) merupakan dua kemampuan yang termasuk kedalam kemampuan berbahasa ekpresif. Keempat kemampuan diatas disekolah dasar, khususnya merupakan kompetensi berbahasa yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, perlu diupayakan pembelajarannya secara tepat dengan strategi pembelajaran yang tepat pula.
- Menyimak Anak-anak dapat belajar bahasa pertamanya dari mendengarkan dan mendengarnya merupakan dasar bagi seni-seni bahasa lainnya (Lundesteen : 1979). Dari hasil mendengarkan inilah anak memulai proses belajar memahami dan menghasilkan bahasa, mengikuti bunyi tutur, dan mengkonstruksi bahasa lainnya. Disamping itu, mendengar juga mempunyai kaitan yang erat dengsn membaca. Anak-anak belajar membaca juga melalui mendengarkan. Ketika anak-anak harus membaca mereka mulai pada tulisan. Keterampilan dan pemahaman didalam dan pemahaman didalam membaca dan mendengarkan dalam beberapa hal memiliki kesamaaan(Stick dan james, 1984). Membaca juga mempengaruhi menulis. Program menulis atau membaca dimulai dengan mendengarkan, dan mendengarkan dapa menjaga kesatuan program menulis atau menbaca. Menulis dimulia ketika pembiarran ditulis, dan cerita-cerita yang dibaca anak-anak dijadikan model untuk tulisan mereka. Mendengarkan merupakan hal yang peting bagi anak-anak ketika dia membicarakan tentang tulisannya dan menerima umpan balik untuk perbaikan tulisannya itu. Saat anak-anak menulis atau merifisi tulisannya juga terjadi aktifitas memdengarkan diri sendiri atau ”dialog” dengan diri sendiri. Mendengarkan merupakan hal paling banyak dipergunakan dan mungkin paling pentimg didalam seni bahasa (define, 19982: 21)
- Mendengarkan. Didalam proses mendengarkan, menurut walvin dan coakley(1985) terdapat tiga tahap.1)Menerima. Pendengar menerima rangsanagan aural dan verbal dari penutur. 2)Mengikuti. Pendengar memfokuskan perhatiannya kepada rangsangan yang terpilih dan mengabaikan rangasangan lainnya. Untuk itu, guru harus sering memperingatkan siswanya supaya memberi perhatian terhadap apa yang dituturkan, dan ontensitas kebutuhan siswa utuk mengikuti pesan yang disampaikan penutur itu berbeda-beda sesuai dengan tujuan dari kegitan mendengarkan. 3)Proses memeberi teanggapan terhadap informamasi yang telah disampaikan melalui rangsang aurel dan verbal tersebut.
- Kemampuan berbicara. Berbicara merupakan proses berbahasa lisan untuk mengepresikan pikiran dan persaan, mengepresikan pegalaman, dan berbagai informasi (elllis, 1989). Ide merupakan esensi dari apa yang kita bicarakan dan kata-kata merupakan ekspresianya berrbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatakan verfikir, bahasa, dan etrmpilan sosial. Oleh karena itu kemapuna berbahasa lisan merupakan dasar utama dari pegajaran bahasa karena kemampuan berbahasa 1).merukalan mode ekpesi yang duguakan, 2) Merupakan bentuk kemampuan pertama yang bisaabya diperlajari anakanak, 3) Merupakan tipe kempuan berbhasa ang plaing umunm digunakan Dari 2796 bhasa didunia, semuanya memiliki bentuk bahasa lisan meskiun hanya 153 yang mengembangkan bahasa tulisannya saja( stewig.1983).
- .Menulis. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu ( Lado,1964).
Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan,Rusyana ( 1998:191).
Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca (tarigan,1986:21).
Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala,1982).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar